Beranda | Artikel
Makmum Tidak Boleh Salam Sebelum Imam Selesai Salam Kedua?
Sabtu, 25 November 2017

Menunggu Salamnya Imam dalam Shalat Jamaah

Bolehkah makmum salam setelah imam salam pertama, sebelum salam kedua?

Jawab:

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,

Salam termasuk rukun shalat. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut salam dalam shalat sebagai tahlil as-shalah (yang menjadi batas halal antara shalat dengan aktivitas di luar shalat). Beliau bersabda,

مِفْتَاحُ الصَّلاةِ الطُّهُورُ ، وَتَحْرِيمُهَا التَّكْبِيرُ ، وَتَحْلِيلُهَا التَّسْلِيمُ

Kunci shalat adalah bersuci, yang mengharamkannya takbir dan yang menghalalkannya adalah salam. (HR. Abu Daud 61, Ibn Majah 618 dan dishahihkan al-Albani).

Menurut pendapat yang lebih kuat, salam yang statusnya rukun shalat adalah salam pertama. Sementara salam kedua hukumnya sunah. Bahkan sebagian ulama menyebut, bahwa salam kedua hukumnya anjuran berdasarkan kesepakatan ulama. Meskipun ada sebagian ulama yang berpendapat bahwa salam kedua hukumnya wajib. Dan ini pendapat al-Qadhi Abu Ya’la..

Ibnu Qudamah mengatakan,

والواجب تسليمة واحدة والثانية سنة قال ابن المنذر : أجمع كل من أحفظ عنه من أهل العلم أن صلاة من اقتصر على تسليمة واحدة جائزة

Yang wajib adalah salam pertama. Sementara salam kedua hukumnya anjuran. Ibnul Mundzir mengatakan, “Semua ulama yang saya ketahui sepakat bahwa mengerjakan shalat dengan salam sekali dibolehkan.” (al-Mughni, 1/623).

Ada beberapa dalil yang menunjukkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melakukan salam sekali.

Berikut diantaranya,

[1] hadis dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha, beliau menceritakan tata cara shalat malam yang dikerjakan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

ثُمَّ يُسَلِّمُ تَسْلِيمَةً ثُمَّ يَرْفَعُ بِهَا صَوْتَهُ ، حَتَّى يُوقِظَنَا

“Kemudian beliau salam sekali, beliau mengeraskan suaranya, sehingga membangunkan kami.” (HR. Ahmad 26030 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).

[2] hadis dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan,

أَنَّ النَبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُسَلِّمُ تَسْلِيمَةً وَاحِدَةً

“Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melakukan salam sekali.” (HR. Baihaqi dalam al-Kubro 3107, at-Thabrani dalam al-Ausath 8473, dan yang lainnya)

Makmum Salam Sebelum Imam Salam

Jika makmum secara sengaja melakukan salam sebelum imam salam pertama, maka shalatnya batal. Karena makmum mendahului imam. Dia selesai shalat sebelum imam selesai shalat.

Dalam Kasyaf al-Qina dinyatakan,

وإن سلم قبله عمدا بلا عذر تبطل ; لأنه ترك فرض المتابعة متعمدا ، ولا تبطل إن سلم قبل إمامه سهوا , فيعيده

Jika secara sengaja makmum salam sebelum imam, tanpa ad udzur, maka shalatnya batal. karena secara sengaja dia meninggalkan kewajiban mengikuti imam. Namun tidak batal jika dia salam sebelum imam karena lupa, (lalu kembali ke posisi tasyahud) dan mengulangi salam (setelah imam salam). (Kasyaf al-Qina, 1/465).

Bagaimana jika makmum salam sebelum imam salam kedua?

Makmum yang melakukan salam setelah imam salam pertama, sebelum salam kedua, shalatnya tetap sah. Meskipun kurang afdhal.

Dalam Kasyaf al-Qina dinyatakan,

والأولى أن يسلم المأموم عقب فراغ الإمام من التسليمتين فإن سلم المأموم الأولى بعد سلام الإمام الأولى وقبل سلامه الثانية وسلم المأموم  الثانية بعد سلامه أي الإمام الثانية جاز لأنه لا يخرج بذلك عن متابعة إمامه

Yang lebih bagus, makmum melakukan salam setelah imam selesai salam kedua. Jika makmum salam pertama setelah imam salam pertama, dan sebelum imam salam kedua, dan makmum baru salam kedua setelah imam salam kedua, hukumnya boleh. (Kasyaf al-Qina, 1/465).

Demikian, Allahu a’lam.

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)


Artikel asli: https://konsultasisyariah.com/30687-makmum-tidak-boleh-salam-sebelum-imam-selesai-salam-kedua.html